Distro Linux Manux Untuk Warnet Linux

Ada amat banyak distribusi GNU/Linux yang dibuat, baik dengan remastering, BLFS, HLFS, dengan tujuan masing – masing. Sama banyaknya dengan perangkat lunak (aplikasi) open source yang dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan yg terjadi, sehingga terdapat banyak solusi/pilihan bagi user.

Salah satu yg saya ketik ini adalah distro linux Manux, buatan salah seorang teman saya dari komunitas Linux di Blora Jateng, sekaligus pemilik warnet linux. Namanya sih lucu, karena dalam bahasa Jawa, manux berarti burung. Mungkin maksudnya, kepakkan sayap setinggi mungkin untuk membawa Linux dan FOSS makin dikenali di masyarakat 


Saat ini sudah dikembangkan Manux 1.3 codename Manux Ireng. Sama speerti versi sebelumnya, distro yg dibuat berbasiskan Super OS (salah satu distro basis Ubuntu yang lebih lengkap dalam hal codec, aplikasi, tema, driver, dibandingkan versi CD, distro ini juga yang penulis gunakan sebagai single OS di laptop Toshiba untuk kegiatan sehari – hari maupun kerja dan kuliah) menawarkan tampilan menarik dan sejumlah aplikasi bermanfaat. Selain untuk keperluan sehari – hari, distro ini juga bisa digunakan untuk warnet berbasis Linux, karena telah dilengkapi dengan aplikasi billing open source, baik di server maupun di client.
Bahkan tanpa perlu setting, untuk setiap pergantian waktu, Manux akan berubah sendiri wallpapernya.
Beberapa capture yang menulis ambil langsung dari blognya :

1. Tampilan wallpaper akan langsung berubah saat jam 5 pagi :

Tampilan jam 5 pagi
Tampilan jam 5 pagi

2. Tampilan wallpaper saat jam 5 pagi – jam 7 pagi :

Tampilan Jam 5 pagi - 7 pagi
Tampilan Jam 5 pagi - 7 
pagi
3. Saat matahari terbenam :

Tampilan saat matahari terbenam (senja)
Tampilan saat matahari terbenam (senja)
4. Mulai jam 7 malam ke atas :

Tampilan jam 7 malam ke atas
Tampilan jam 7 malam ke atas
5. Menjalankan live USB :

Tampilan saat dijalankan live USB
Tampilan saat dijalankan live USB
6. Nautilus Elementary :

Nautilus Elementary
Nautilus Elementary
7. Salah satu tampilan Compiz :

Salah satu tampilan Compiz
Salah satu tampilan Compiz
8. Libre Office dengan tambahan Aksara Arab :

LIbre Office dengan tambahan Aksara Arab :
LIbre Office dengan tambahan Aksara Arab :
9. Menu yang dikelompokkan :

Menu yang dikelompokkan
Menu yang dikelompokkan

Selengkapnya bisa bermain ke sini dan ke sini 
Jika berminat bisa mengunduh pada link yang disertakan atau memesan langsung di alamat ini.
Read more >>

Editing Video dan Film Menggunakan Pitivi di Linux

Berbagi lagi dari tulisan di blog seseorang mengenai pemanfaatan salah satu aplikasi open source di linux untuk editing video dan film, bernama Pitivi. Mengapa saya sebutkan salah satu? Karena ada banyak aplikasi open source serupa, misalkan Open Movie Editor. Itulah indahnya dunia linux dan open source 

Untuk proses editing suatu video maupun film, di Linux tersedia banyak perangkat lunak open source. Anda bisa menggunakan open movie editor, pitivi, dan lainnya. Pada tulisan ini akan dibahas pitivi pada distro Ubuntu. Jika ingin mencoba, silahkan sesuikan dengan distribusi yang anda gunakan sekiranya ada sedikit perbedaan.

Pertama, jika Pitivi belum terinstall, installah melalui software center dengan mengetikkan pitivi atau ke kategori multimedia. Untuk proses instalasi bisa menggunakan koneksi internet atau secara offline menggunakan ke;pingan DVD repository (jika memerlukan bisa mengontak saya untuk pemesanan). Kemudian, setelah terinstall, cek di aplikasi –> suara dan video –> pitivi.
Lokasi Pitivi

Pitivi

Kini ambillah sebuah file video/film dan sebuah file audio. Kemudian drag di bagian bawah.
File video dan audio

Meletakkan di bawah

Secara default Pitivi akan memisahkan antara file video dan audio beserta dengan frame video dan volume audio. Anda bisa menurunkan volume hingga ke bawah (tidak terdengar) untuk kemudian ditumpuk (ganti) dengan audio lainnya, misal dalam hal ini file audio yang kita inputkan tersebut.
Mengkonfigurasi audio dan video
Ada kalanya durasi antara file video dan file audio yang kita inputkan tidak sama panjang. Dalam kasus ini file video jauh lebih pendek dibandingkan file audio. Anda bisa memendekkan dengan cara menarik file audio ke arah kiri hingga sejajar dengan file video (frame terakhir). Konsekuensinya, audio seperti terputus saat dijalankan nanti. Untuk kasus ini, penulis menambahkan lagi video video, sehingga menjadi semacam video kompilasi.
Durasi tidak sama panjang
Menambahkan file video

Menyamakan durasi dengan menggeser ke kiri

Jika sudah, saatnya mengklik menu untuk render. Pitivi akan menanyakan lokasi meletakkan file hasil rendering tersebut. Tentukanlah, misalkan dalam hal ini di home. Kemudian inputkan nama file hasil, termasuk juga keluarannya dengan mengklik menu modifikasi. Setelah selesai, klik OK dan menu render, dan biarkan proses berjalan sampai selesai (berdasarkan waktu yang ditampilkan).
Lokasi penyimpanan

memilih hasil keluaran

Proses rendering berlangsung
Read more >>

Mengapa Menolak Linux?

Linux dan berbagai program yang tersedia untuknya telah diterima oleh jutaan komputer "server" di dunia. Linux (Android) juga telah diterima oleh ratusan juta hingga milyaran komputer "jaman sekarang" berbentuk tablet PC dan handphone. Definisi PC di sini adalah komputer untuk bekerja personal. Jika tanpa kata tablet, maka PC dapat berbentuk desktop (komputer di meja) atau laptop (komputer di pangkuan, notebook atau netbook).

Jika Anda penasaran Linux untuk server, gunakan www.netcraft.com untuk mengetahui sistem operasi (OS) apa yang digunakan oleh server-server raksasa milik "perusahaan-perusahaan raksasa". Misalnya semua server dengan sub domain google.com, demikian pula search.microsoft.com menggunakan OS Linux.

Lalu, mengapa ada PC dan penggunanya "menolak Linux" padahal banyak server dan penggunanya menerima GNU-Linux, dan banyak pengguna tablet/handphone menerima Android-Linux?

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman di Indonesia, adanya PC dan penggunanya "menolak Linux" antara lain disebabkan oleh salah satu atau beberapa hal ini:

  1. PC itu berisi perangkat keras yang belum mendukung Linux, misalnya printer dan scanner merek dan tipe tertentu.
  2. Pengguna PC itu membutuhkan program yang tidak dapat dijalankan di Linux, misalnya RKAKL yang saat ini dipakai pemerintah Indonesia dan games yang saat ini masih popular. 
  3. Pengguna PC itu diperintah oleh atasan atau bosnya untuk membuat dokumen perkantoran (teks, spreadsheet, presentasi, gambar) atau tugas lain yang harus dijalankan dengan sistem operasi bukan Linux.
  4. Pengguna PC telah mendapatkan program bukan Linux dalam PC yang dibelinya, sehingga selama memakai PC tidak mengenal Linux. Tak kenal, maka tak sayang. 
  5. Pengadaan barang/jasa di berbagai instansi tidak mensyaratkan Open Source dan bahkan mengarah ke merek tertentu, sehingga Linux tidak memenuhi ketentuan pengadaan.
Setelah tahu penyebabnya, berikut ini solusi agar Linux diterima oleh PC dan penggunanya:
  1. Beli PC atau perangkat keras PC yang telah mendukung Linux, misalnya (bukan promosi, hanya contoh) printer LaserJet/Deskjet HP, printer dan scanner Canon MP287 (meskipun harus download driver lebih dulu), dll. 
  2. Meminta pemerintah memberikan program yang wajib dipakai bisa jalan atau diakses dari Linux, misalnya tersedia RKAKL versi Linux atau versi web yang dapat diakses dari browser web di Linux.
  3. Membuat kesepakatan bersama para pengguna PC, termasuk pemimpinnya atau atasannya, untuk menggunakan program yang sesuai dengan standar dokumen perkantoran yang telah menjadi SNI (Standar Nasional Indonesia) dan ISO/IEC 26300, yakni OpenDocument Format, misalnya OpenOffice dan LibreOffice. 
  4. Memesan ke toko/penjual PC atau pemenang lelang pengadaan PC untuk memasang Linux dan semua program penting seperti Open/LibreOffice, Gimp, Inkscape, dan lain-lain pada komputer yang dikirimnya. 
  5. Memberi tahu kepada para penyusun dokumen pengadaan barang/jasa pemerintah, swasta, dan lembaga pendidikan tentang prinsip dasar bahwa Open Source itu netral. Jika syarat pengadaan menyebutkan harus Open Source, maka siapa pun dapat menyediakannya, karena tidak ada software yang tidak dapat dijadikan Open Source jika pembuatnya "mau". 

Open Source itu netral. Open Source itu adil (fair). Open Source itu kebersamaan. Dan Linux itu Open Source.

sumber :  http://ruslinux.blogspot.com/2012/01/mengapa-menolak-linux.html
Read more >>